Sabtu, 14 April 2018

Hijab

Berhijab adalah hal yang wajib untuk seorang Muslimah
Berhijab adalah hal yang berbeda dengan akhlak, jadi tidak perlu menunda berhijab dengan alasan perilaku belum baik
Perilaku, sikap, sifat akan berjalan beriringan dengan hijabmu


Alhamdulillah, aku berada ditengah-tengah keluarga yang baik agamanya
Dari kecil, selalu dibelikan baju muslim satu paket dengan kerudung, jadi kalau pergi keluar dari lingkungan rumah sudah dibiasakan pakai kerudung.
Mulai dari TK juga, aku di masukkan ke TK Islam yang mana semua anak perempuan diharuskan memakai kerudung.
Kemudian ketika SD, aku di masukkan ke MI (Madrasah Ibtidaiyah) yang mana anak perempuan juga di haruskan memakai kerudung.

Dulu, aku sempat bertanya sama Ayah, "kenapa aku di sekolahkan di TK dan MI itu?". Jawaban Ayah "Ayah masukkin kamu ke TK dan MI biar kamu belajar agamanya dulu dari kecil, kalau di SD nanti banyak temen-temen yang ga pakai kerudung, kamu nanti malah ikut-ikutan. Kalau sudah SMA baru boleh pilih sekolah, karena sudah tau yang baik dan tidak".

Jadilah aku yang kalau pergi dari lingkungan rumah selalu pakai kerudung, tapi belum untuk disekitaran rumah ya.
Kalau cuma ke warung dekat rumah, masih belum pakai kerudung, main sama teman-teman juga pakai baju tangan pendek dan kadang juga celana pendek, ya begitulah aku yang cuek sama penampilan dan sedikit tomboy pada masanya. Maklum dulu itu masih SD sekitar 6-8 tahun.
Mulai beranjak umur 9 tahun, aku mulai pakai baju tertutup namun tidak dengan kerudung jika disekitar rumah.

Aku mulai berkerudung setiap keluar rumah pada kelas 7 di semester 2
Aku sebagai anak perempuan yang beranjak remaja, sudah mulai Haid/ sudah baligh, saat itu Nci dateng dan ngasih 2 kerudung.
Ga ada angin atau hujan aku heran, tumben banget dia ngasih kerudung haha
Dan ternyata memang ada maksud dibalik itu, dia ngasih sambil bilang "Kan Ita udah Haid, udah gede. Ini Nci beliin kerudung tapi harus dipake kalo keluar rumah".

Darrr ! kaget? iya
Tapi yang keluar dari mulut saat itu hanya "iya".

Dari SD juga udah kepikiran mau terus pakai kerudung kalau keluar rumah dan target pakainya pas kelas 9, tapi Allah jauh lebih sayang makanya dipercepat.
Karena memang sudah ada niat, jadi ga terlalu terbebani, saat itu juga pas keluar rumah langsung pakai.

Waktu itu di rumah buka warnet dan kebetulan aku lagi main di warnet dengan penampilan baru yaitu berkerudung hahaha...
Ada 2 anak laki-laki yang biasa main di warnet, mereka ngobrol bisik-bisik tapi tetap kedengeran, anak pertama ngomong "ko dia pakai kerudung?", terus dijawab sama temannya "gatau, mungkin abis pulang ngaji" hahaha... Dan aku yang denger, langsung malu dan masuk ke dalam rumah, ya ampun.
Tapi keesokan harinya aku tetap keluar rumah dengan kerudung baru, hehe.

Ketika masih sekolah walau sudah pakai kerudung tapi pakaian ku masih agak ketat dan lebih suka pakai celana dan sepatu, ya maklum masih ada sedikit tomboynya dan ga suka pakai rok.
Semakin bertambahnya usia dan ketika sedang viral tentang Jilboobs, aku jadi suka baca-baca artikel tentang bagaimana seharusnya perempuan berpakaian. Aku mulai memakai rok, btw aku juga pernah ngajar privat yang mana ketika menjadi seorang pengajar, harus mencontohkan juga bagaimana cara berpakaian. 
Jadilah aku terbiasa dengan rok, pernah suatu hari mau coba pakai celana lagi tapi rasanya ada yang aneh, seperti gapakai celana, terlalu ketat membentuk lekuk kaki. Saat itu juga memutuskan ga pakai celana lagi kecuali saat olahraga.

Dan semenjak saat itulah mulai beli-beli rok, tapi sampai saat ini masih suka pakai baju agak ketat dan kerudung yang kadang tidak menutup dada.
Saat ini, aku perlahan ingin memanjangkan kerudung ku, mulai membeli gamis-gamis, doakan semoga perlahan menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dicintai oleh-Nya, doakan semoga aku tetap istiqomah dengan perubahan yang ingin aku jalani.

Tau kah kamu saudari ku sayang?
Allah membuat kita, wanita yang begitu sempurna dengan segala kekuatan- kesabaran lebih- rasa kasih sayang- kesabaran- kelembutan.
Allah memerintahkan kita menutup aurat, karena ingin melindungi kita, menghargai kita, karena Allah sayang pada kita.

Tau  kah kamu wahai anak perempuan?
Satu langkah saja kamu keluar rumah tanpa menutup aurat, satu langkah pula kamu mendorong Ayah mu ke Neraka. Astagfirullah
Kamu sayang Ayah ? tutuplah auratmu sayang.

Aku malu, betapa banyak nikmat yang telah Dia berikan pada ku dan keluarga, tapi hanya dengan menutup aurat secara sempurna saja aku belum mampu lakukan.
Aku malu, ketika banyak doa-doa yang ku panjatkan lalu Ia kabulkan, aku masih saja lalai pada perintah-Nya.

Aku bukanlah seseorang yang sudah lebih baik agamanya, bukan pula yang sudah sempurna menutup aurat. Tapi tulisan inilah yang juga akan sebagai cerminan ku untuk terus berubah menjadi lebih baik.

Dengan cinta,
Qonita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar