Minggu, 13 Oktober 2019

Terima Kasih Allah SWT

Pada tulisan kali ini aku ingin bercerita tentang apa-apa yang terjadi dalam hidupku, tentang perubahan yang ada atau aku alami.

Tulisan ini aku rangkai untuk berterima kasih kepada Allah SWT, ya walaupun berterima kasih pada-Nya bisa selalu disampaikan lewat Do'a.
Terima kasih kepada kedua orang tua ku juga keluarga tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan apapun yang aku pilih.
Terima kasih kepada kamu yang menjadi salah satu jalan untuk sebagian perubahan yang ada.

Aku ingin memulai cerita pada saat setelah aku lulus SMK
Setelah lulus aku berminat untuk masuk kuliah di STAN yang ada di bintaro, karena pendaftaran dimulai bulan september, untuk mengisi kekosongan waktu yang ada aku langsung coba-coba apply CV, karena ijazah belum keluar aku apply CV di mall-mall, berharap bisa dapat kerja untuk mengisi kekosongn waktu sampai ijazah keluar dan mencari pekerjaan lainnya (ya layaknya di perkantoran).

Akhirnya aku dapat kerja di mall yang ada di daerah Kalibata, dimasukkin sama temen SMK juga di sana. Ternyata capek juga ya kerja shift gitu haha, jam pagi dari jam 9 sampai 5 sore, jam siang dari jam 1 sampai jam 10 malam, kebayang ga berdiri selama itu? haha makanya aku selalu manfaatin waktu sholat buat istirahat.
Di saat yang bersamaan sambil daftar masuk STAN dan ikut-ikut tes CPNS, karena jadi ga fokus belajar akhirnya aku diminta resign dari sana padahal baru kerja kurang lebih 2 minggu.
Ya alhamdulillah sedikit banyak dapet pengalmaan kerja di sana.

Akhirnya balik nganggur dulu di rumah sambil baca soal-soal Tes STAN dan CPNS, btw CPNS itu kuota untuk lulusan SMK Akuntansi cuma ada 1 dan yang milih itu banyak banget, sebagian besar mereka yang sudah kuliah dan belum lulus tapi aku tetep ikut sambil cari pengalaman.

Ok lanjut tuh ya di rumah aja lama-lama bosen juga atau emang dasar anaknya yang ga betahan kalo kelamaan di rumah. Akhirnya aku ngajar-ngajar privat dan pada akhirnya ga fokus belajar huhu.
Pas tes masuk STAN mulai aku tetap ikut, kebetulan yang di jakarta tesnya di Stadion Utama GBK, Senayan. Tapi ...... aku ga lolos *sad*
Terus move on dari STAN lanjut ikut CPNS, mulai dari pendaftaran online, kirim berkas, verifikasi berkas, pengumuman lolos verifikasi, tes CAT, pengumuman CAT, tes psikotes.
Alhamdulillah dari 1900 orang aku masih masuk ke 200 orang sampai tes terakhir, dan yang aku sendiri sebenarnya udah ga percaya diri akan lolos sih.
Ya semua itu jadi pengalaman pribadi aja, Allah pasti tau yang terbaik untuk ku.

Jadi, tahun pertama lulus SMK aku ga langsung kuliah.
Sambil cari-cari kerjaan lagi akhirnya dapat di salah satu bank sebagai telemarketing, banyak yang bilang kalau kerja di bank itu riba, tapi pada saat itu yang aku pikir ya jalanin aja apa yang udah ada sambil mencari pekerjaan lain yang lebih baik biar tahun itu bisa kuliah sambil kerja.
Ya, kayanya udah keenakan kerja pegang uang sendiri jadi memutuskan Kerja sambil Kuliah.
Btw, kerja di bank selama 2 bulan aku ga dapat Gaji, ya sama sekali karena ada satu lain hal atau masalah intern yang ga bisa aku ceritakan di sini.
Kalau diambil positifnya, Allah sayang banget ya sama aku *haha pede bgt*. kenapa? karena yang sebelumnya aku bilang kalau di bank itu riba, aku bersyukur ga dapat penghasilan dari sana, Allah masih menjaga aku.

Akhirnya aku resign dari bank itu dan nganggur kurang lebih 3-4 bulan, sampai masuk kuliah pun belum kerja lagi dan uang masuk kuliah+bayaran selama 3 bulan masih ditanggung orang tua, padahal udah niat mau bayar kuliah sendiri dari hasil kerja.
Dan alhamdulillah di akhir oktober aku interview ditempat aku kerja sekarang PT Houzcall (Salon by Houzcall), mulai kerja diawal november sampai saat ini dan alhamdulillah bisa membiayai kuliah sendiri.
Sebenernya disuruh coba tes masuk STAN lagi, tapi aku udah berubah pikiran hehe
Jadi mau kuliah sambil kerja, mumpung masih muda masih punya banyak tenaga dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin, kalau bisa melakukan 2 hal sekaligus, why not?
kalau sanggup membagi waktu untuk keduanya, why not?
toh setelah lulus, aku juga pasti akan mencari pekerjaan juga, makanya kenapa ga ngelakuin itu semua sekaligus?, toh kuliah hanya 4 tahun, setelah itu sudah tenang punya pekerjaan + pengalaman lebih.

Dan... pada akhirnya aku menjalani hari dengan dua kegiatan sekaligus, kerja dan kuliah, pagi kerja sorenya kuliah.
Kalau ditanya, capek ga??? CAPEK BANGET
Awal kerja tuh aku dibagian CS yang mana jam kerjanya ada shift (pagi jam 6:00 - 15:00, siang jam 12:30 - 20:00), Alhamdulillah kalau pas kuliah aku dapat shift nya pagi, tapi yaa kebayang dong bangun shubuh, terus berangkat jam setengah 6:00 (Alhamdulillah kantor ga jauh dari rumah) pulang jam 3 sore (kalau gini kadang pulang dulu ke rumah jam 5 sore baru berangkat kuliah atau tidur-tiduran di musholah lantai 1 nunggu jam 5 sore baru berangkat), terus kuliah dan pulang jam setengah 10 malam lalu besoknya harus bangun pagi lagi.

Saat itu sempat ngeluh mau berhenti aja kerja dan cari yang lain karena capek seperti ga ada waktu istirahat, libur pun juga dapatnya 1 hari kerja dan 1 weekend (sabtu atau minggu) itu juga libur buat ngerjain tugas. Tapi orang tua bilang "sabar dulu jalanin aja dulu" dan aku tetap lanjut sampai sekarang.
Mikir juga sih, semua ini kan Do'a aku ke Allah, minta agar bisa kerja sambil kuliah, udah dikabulin masa harus ngeluh terus. Terima kasih Allah SWT !

Akhirnya aku tetap menjalani apa yang memang harus aku jalani, punya tanggung jawab kerja dan kuliah, sampai akhirnya aku pindah bagian yang jam kerjanya senin-jumat jam 8:00 - 17:00, setiap jam 5 sore langsung buru-buru pulang ke kampus, ya Alhamdulillah bisa ngatur waktu lebih baik untuk tugas, dan istirahat saat weekend.

Kurang lebih 4 tahun kerja dan kuliah, diakhir semester pun harus nyusun skripsi. Emang benar ya musuhnya itu rasa malas, selalu niat pulang kerja harus ngerjain skripsi, tapi emang bawaannya capek sama males akhirnya tidur tapi akhirnya hari sabtu pun harus jadi korban untuk ngerjain skripsi dan Alhamdulillah bisa selesai tapat waktu.
Aku memang punya target harus selesai tepat waktu, bukan buru-buru, karena aku anaknya juga perhitungan hehe jadi kalau dipikir-pikir menunda skripsi itu banyak ruginya:
1. Rugi waktu
2. Rugi biaya
3. Rugi tenaga
4. Rugi usia
hehehe....
karena dirasa banyak ruginya dan membuang waktu juga mengeluarkan uang lebih lagi yang seharusnya bisa digunakan untuk hal lain, jadi sedikit memaksakan diri untuk cepat selesai.

Alhamdulillah 2019, banyak banget nikmat yang Allah SWT kasih, banyak banget doa-doa yang Allah kabulkan.
Dibalik rasa capek, lelah, sedih, sakit yang aku juga rasa tapi Allah selalu mengganti dengan kebahagian lebih bahkan ga pernah aku duga sekalipun.

Yang terpenting kita harus selalu bersyukur atas apa yang sudah kita peroleh, harus ikhlas dengan apapun yang hilang atau diambilnya kembali. Percayalah ada hikmah dibalik semua yang terjadi.
Karena apa? Karena Allah seperti apa prasangka kita.

*Jangan pernah menyerah, mengeluh wajar tapi tetap harus ingat kembali apa yang kita jalani adalah doa-doa kita sebelumnya dan selalu bersyukur atas apa yang diperoleh maka akan selalu bahagialah kita menjalaninya

Love,
Qonita