Minggu, 04 Desember 2016

"Kerja Keras?"

Hi, kali ini Aku mau membahas tentang apa yang Aku lihat dan rasakan ketika banyak orang tua di luar sana yang masih harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya di usia yang seharusnya hanya tinggal bersantai menikmati hari tuanya.


Itu semua di mulai karena Aku terlalu sering berada di luar untuk pergi/ pulang kerja dan kuliah ditambah Aku memang menggunakan motor jadi Aku bisa melihat apa yang ada di sekitar jalan yang Aku lewati.
Aku sering melihat Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang harus bekerja di jalan, dengan cuaca yang tidak tentu panas atau hujan. 
Dari sana lah Aku merenung jikalau Bapak/ Ibu tersebut adalah anggota keluargaku atau mungkin Orang tua ku sendiri, betapa sedih dan sakit hati melihat orang tua harus bekerja sekeras itu untuk memenuhi kebutuhan hidup di usia yang tak muda lagi dan harusnya hanya tinggal bersantai menikmati hari tua. Aku sempat berfikir "Ke mana anak-anak mereka? Tegakah melihat orang tuanya seperti itu?".

Ada Bapak yang berjualan minyak, sapu dan peralatan rumah tangga lainnya yang menurutku di jaman sekarang orang jarang beli dan lebih suka belanja online.
Entah bagaimana rasanya sudah berkeliling jauh berkilo-kilo meter tetapi hasil belum tentu di dapat, sedangkan anak dan istri di rumah sudah menunggu hasil hari itu.

Ada juga seorang kakek yang seharusnya hanya tinggal bersantai dan bermain dengan cucu-cucunya di rumah tetapi dia harus berkeliling menjajakan dagangannya di tengah ramainya lalu lintas, di bawah teriknya matahari, di bawah dinginnya rintik hujan dan itu semua harus diterima oleh tubuhnya yang mulai renta.

Sedih jika Aku membayangkan kalau Bapak tersebut adalah orang tuaku sendiri, membayangkan jika Ayah ku yang harus berjalan berkilo-kilo meter di bawah terik matahari dan hujan dan lebih menyakitkan jika di pandang sebelah mata oleh orang yang menganggap dirinya lebih baik pekerjaannya.

Tetapi, mungkin saja Aku yang tak pernah tau apa yang mereka rasakan atau mungkin mereka lebih kuat dari pada apa yang aku lihat dan sangka. Karena, Aku tau Allah ga akan memberikan ujian di luar kemampuan hambanya. Aku mengerti semua sudah sesuai porsi masing-masing.

Aku memang sedih, tetapi Aku juga bersyukur karena orang tua ku tak mengalami hal seperti itu, Allah memberikan yang lebih baik untuk Aku dan keluarga.
Ketika Aku akan mengeluh dengan keadaan dan lelah dengan aktivitas, ketika melihat mereka di jalan Aku seperti mendapat teguran karena yang aku miliki saat ini belum tentu dimiliki orang lain. Banyak orang yang masih berusaha untuk seperti Aku.

Rencana Allah adalah sebaik-baiknya rencana, kita ga pernah tau apa yang akan kita hadapi di depan, yang pasti kita harus melakukan yang terbaik saat ini untuk hasil yang terbaik pula kedepannya. Lakukan karena Allah, keluarga dan orang-orang yang dicintai dan mencintai kita.

With Love,
Qonita