Minggu, 16 September 2018

Menjadi Lebih Dewasa

Ukuran dewasa itu tidak bisa di lihat dari usia, tapi lebih ke bagaimana seseorang mengambil sikap atas apapun yang terjadi padanya, entah ketika mendapat kabar baik maupun buruk sekalipun, saat hati senang atau pun sakit.

Kini aku sedang belajar untuk menjadi lebih baik, dengan selalu berpikir positif, memaafkan kesalahan, berdamai dengan diri sendiri atau masa lalu.

Aku yang biasanya gampang marah kalau udah ga suka, sekarang perlahan mulai bisa mengontrol ego, mulai selalu berpikir positif atas apapun yang orang lain lakukan tanpa menaruh curiga padanya, karena menurut ku "biarlah orang melakukan apapun pada kita, hal jahat- menyakiti- mengecewakan-bohong sekalipun. Toh yang bertanggung jawab adalah dirinya sendiri dengan Allah". Bukan kita !
Kita cukup beri kepercayaan saja, bersikap lemah lembut saja, selalu memaafkan saja.

Aku sekarang memang ingin terus berusaha berpikir positif pada siapapun, bukan berarti juga gampang untuk dibodohi. Tidak !
Beberapa teman bilang aku terlalu berpikir positif, jadi kadang suka kecewa, sedih kalau dibohongi, harusnya aku sesekali negative thinking biar kalau hal yang ga di suka terjadi jadi ga terlalu kecewa- sakit dll.

Tapi, mereka ga tau apa yang aku rasa !
Ada rasa tenang aja kalau kita bisa selalu melihat orang lain dari sisi positifnya, membuat pikiran juga terbuka akan hal-hal baru, hati juga tidak menjadi sempit karena selalu berprasangka buruk yang menjadikan kita tuh kesal sendiri, sebal sendiri, sakit hati sendiri padahal orang yang kita kesalin ga tau apa-apa, senang-senang aja wkwkwk.

Bukan juga terlalu bodoh percaya saja, tapi lebih kepada memberi kepercayaan pada orang lain tentang apa yang mereka lakukan. Kalau sudah terlalu fatal kesalahannya, Aku pun akan bersikap tegas !
Sebagai perempuan memang harus lemah lembut tapi bukan berarti bisa diremehkan. Kadang kita sebagai perempuan juga harus mengambil sikap tegas yang walaupun itu bertentangan dengan kata hati. Tidak masalah! kita memang harus menjaga diri sendiri- hati sendiri agar tak terus di remehkan dan terluka.

Memaafkan kesalahan !
Memaafkan kesalahan bukan berarti kita lemah, tapi mengajarkan kita untuk bersabar- belajar memberikan kesempatan dan mengikhlaskan. Toh, Allah aja selalau memafkan hambanya yang menyesali kesalahannya, walaupun hambanya itu kadang suka lupa mengulaingnya lagi- meminta maaf lagi- mengulangi-  meminta maaf, tapi apa Allah dendam? Tidak !

Meminta maaf pun juga begitu, bukan tanda lemahnya diri. Tapi kita belajar mengusai ego- amarah- gengsi. Orang yang meminta maaf bukan berarti dia selalu salah, kadang lebih kepada mengalah agar tak terjadi perselesihan yang panjang.
Orang yang meminta maaf tidak akan mengurangi nilai diri dimata orang lain, malah menjadikan mu lebih tinggi satu derajat dari yang lain.

Kata maaf juga menjadi salah satu dari 3 kata ajaib, apa aja itu?
Maaf, Tolong, Terima Kasih
Ya, 3 kata itu benar-benar ajaib ! yang mana seharusnya dibiasakan oleh setiap orang.
  1. Maaf. Walau pun kesalahan kita sepele/ kecil, ucapkan aja maaf, meskipun itu hanya untuk mengganggu pekerjaan orang lain. Misal : si B sedang terlihat fokus kerja, si A mau bertanya sesuatu. Si A berkata "Maaf ganggu sebantar, mau tanya". Hal kecil sih dan harusnya gpp ganggu sebentar, tapi kata Maaf itu mengartikan kita menghargai orang lain. Tapi bukan berarti karena kita sering berkata Maaf dan menjadi biasa didengar, bisa dengan mudah disepelekan.
  2. Tolong, Ketika ingin meminta bantuan kepada orang, harusnya kita meminta dengan kata Tolong, ya hal sekecil apapun miminta bantuan kepada orang lain, selipkan aja kata Tolong, orang akan sangat dihargai dan membantu dengan perasaan ikhlas.
  3. Terima Kasih. Sekecil apapun bantuan dari orang kepada kita, ucapkanlah terima kasih. 
Menjadi dewasa juga harusnya kita bisa berdamai dengan diri sendiri atau masa lalu.
Berdamai dengan diri untuk tidak lagi ketika ada masalah gampang mendendam, marah, pergi. Tapi mengendalikan dengan tenang, berfikir jernih/ positif lalu berkomunikasi dengan baik.

Aku tipe yang kalau orang salah sampai pada titik yang benar-benar kelewatan, aku ga akan marah dengan cerewet, tapi lebih kepada Diam ! karena mendiamkan itu lebih menyakitkan hahaha
tapi aku ga mau mendendam, ketika orang itu sudah meminta maaf, ya sudah aku lebih menganggap masalah itu sudah selesai dengan kata maaf, ga perlu diungkit lagi kedepannya karena sudah terhapus dengan kata maaf.
Kenapa? karena aku ga mau menaruh dendam di hati, ga mau menyempitkan hati dengan amarah agar aku bisa tetap senang tanpa memikirkan segala yang sudah berlalu, aku ingin selalu terlihat bahagia agar membahagiakan orang lain disekitar.

Kalian tau? hidup terasa lebih menenangkan ketika kita mampu mengendalikan emosi, amarah, sikap. Hati rasanya tenang, menjalani keseharian juga dengan perasaan senang- ikhlas dan bahagia penuh cinta.

Doakan agar terus menjadi pribadi yang lebih baik lagi !
Karena apa yang kita dapatkan hari ini adalah hasil dari apa yang kita lakukan kemarin dan besok adalah hasil dari apa yang kita lakukan hari ini.

Dengan Cinta,
Qonita

Senin, 16 April 2018

Kamu

Mentari pagi hangatkan sebagian sisi ruang
Memasukkan cahayanya melalui sela-sela tirai yang terbuka
Rasa tenang menyelimuti pagi
Terasa hangat dari paparan sinar yang mengenai tubuhku

3 tahun sudah aku memilih sendiri tanpa seseorang disisi
Tak terasa selama itu lah aku menikmati hari yang ku jalanin seorang diri, haha
Menjalani segala aktivitas tanpa mengingat bagaimana rasa sakitnya hati
Ya, rasa yang saat ini aku harap tak akan merasakannya lagi

Bukan trauma akan masa lalu, tapi menjadi lebih berhati-hati lagi untuk mengenal seseorang
Bukan juga menganggap semua orang sama, tapi seperti lebih menjaga hati agar tak kembali terluka
Selama itu pula aku berusaha membangun kokoh tembok hati ku, agar tak mudah runtuh hanya dengan sedikit sentuhan hati seseorang
Selama itu pula aku memilih memendam dalam diam, membisikkan dalam doa ketika ketertarikan pada seseorang hinggap di hati

Kemudian saat semuanya terasa biasa aku jalani keseharian dengan kesendirian, tiba-tiba kamu hadir dalam hari-hari ku
Entah kamu datang dari mana, aku pun tak tau
Aku bukan orang yang bisa langsung akrab sama orang lain yang ga dikenal sebelumnya, tapi dengan mu aku seperti sudah lama mengenal, haha aneh. Aku memang aneh ya??? haha
Aku juga bukan orang yang suka diajak ketemuan, karena akupun pasti bingung mau ngomong apa kalau ketemu tidak seperti dichat. Tapi denganmu? aku bisa bebas ngobrol, cerita apa aja seperti sudah lama mengenal, hhahaha. Entahlah mungkin hanya aku saja yang merasakan hal itu

Setelah mengenal mu karena pertemuan itu, aku kagum pada pribadimu, pada sikapmu. haha atau mungkin aku hanya rindu bagaimana rasanya diperhatikan, dijaga atau dispesialkan oleh seseorang.
Saat itu lah kita mulai dekat, sangat dekat. Aku merasakan bahagia tanpa mengingat rasa sakit dahulu, mulai percaya lagi dengan seseorang, mulai menggantungkan harapan padamu tanpa memikirkan jika Allah cemburu.
Oh Allah maafkan aku.

Tau kah kamu apa yang ku rasa saat bersama dengan mu?
Aku senang- bahagia, rasanya aku benar-benar menemukan sosok ayah- abang- sahabat untuk berbagi semua cerita, karena nyatanya aku bukanlah seseorang yang gampang untuk menceritakan semua apa yang aku rasa pada orang lain meskipun itu sabahat dekat ku.
Disaat yang bersamaan pula aku merasakan gelisah- tidak tenang. Tau kah kamu ? sebelum kamu memutuskan hari itu, aku pun sudah memikirkan apakah hubungan ini baik, apakah hubungan yang kita jalin benar adanya?
Satu sisi aku bahagia, satu sisiku mengatakan ini salah.

Masih ingat kan kamu? sebelum kamu memutuskan hal itu, aku sudah merasakan sakit sebelumnya.
Seperti ada yang hilang sebagian dari diriku, seperti ada yang memang akan pergi dari sisiku.
Ku beri tau kepadamu, 2 hari sebelum kamu memutuskan itu, setelah tahajud aku bermimpi kamu akan memutuskan hal itu.
Maka ketika hari kamu memutuskan itu aku sudah siap, aku sudah tau, aku tidak emosi.

Tau kah kamu apa yang aku rasakan saat itu?
Sedih? iya, karena sesuatu itu hilang lagi dari diriku, dari keseharianku
Kecewa? tidak begitu
Ada rasa bangga karena alasanmu karena-Nya dan rasa ingin mensupport keputusanmu, ada rasa bahagia seseorang sepertimu bisa mengambil keputusan itu.

Jujur, saat itu pulalah rasa sakit yang dulu pernah aku rasakan kembali lagi, merasa bodoh kenapa mudah sekali memberikan hati pada seseorang yang belum pasti, hahaha.... rasanya ingin mentertawakan diri sendiri, kesalahan sendiri.
Kini ku sadar, Allah cemburu karena aku menyayangimu
Kini juga aku bisa lebih mendekatkan diri pada-Nya, memohon ampun dan meminta sang pemilik hati untuk lebih menjaga hatiku, menyembuhkan segala luka hati ini, dan menjaga hati mu pula.

Seperti katamu, setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan
Aku juga percaya Allah punya rencana dibalik perkenalan kita.

Kalau ditanya, apa rasanya ketika aku sudah memilih kamu dan pada akhirnya kita harus berpisah kembali?
Hahahaha....
Karena alasanmu karena-Nya, aku bangga dan senang banget kamu punya keputusan itu.
Sedih? iya
Kecewa? Tidak terlalu
Karena, kalau alasanmu benar karena-Nya,  aku akan menjadi orang pertama yang bangga dan support kamu dan aku bersyukur Allah mengenalkan aku padamu dan dengan keputusanmu aku dapat membuka mata akan cinta-Nya
Tetapi, jika itu hanya dijadikan alasan/ menghindariku, aku juga akan jadi orang pertama yang paling kecewa. Tapi aku akan tetap bersyukur Allah menjauhkan aku darimu yang tidak baik dan aku juga percaya Allah tau yang terbaik.

Kalau ditanya apa kabar "hati" ku?
Alhamdulillah, hatiku sedang bangkit dan mulai membangun tembok yang lebih kuat- lebih kokoh dari sebelumnya, jadi jika disentuh sedikit tidak mudah runtuh lagi, hahahah...
Doakan aku !
aku kan sudah pernah bilang. I am Strong !
Alhamdulillah Allah memberikan perempuan hati yang kuat.
Ya meskipun satu sisi lainnya masih menyisakan ruang untukmu.

Dari dulu pula, aku ingin seperti Fatimah azzahra, yang pandai menyembunyikan jutaan rasa dalam hatinya, sampai pada waktu yang tepat, sampai pada waktunya siap. Dan berbahagialah kamu yang namanya masih ku sebut dalam doa setelah Ayah dan Ibuku, karena aku pun tak tau sampai kapan namamu akan tetap dalam doaku.

(lirik - maaf tuk berpisah)
Kini Kusadari bahwa semua itu
Adalah salah dan juga keliru
Akan membuat hati menjadi ternodai

Maafkan lah segala khilaf yang telah kita lewati
Telah membawamu ke dalam jalan yang melupakan Tuhan
Kita memang harus berpisah tuk menjaga diri
Untuk kembali arungi hidup dalam ridlo Ilahi

Dan bila takdirnya kita bersama
Pastilah Allah kan menyatukan kita

*Tau kah kamu saat menulis ini pun semua terasa berat, tapi aku akan terus berusaha mengikhlaskan apa yang sudah terjadi
Seperti katamu juga, kalau memang tidak bersatu jangan ada yang kecewa (insyaallah) dan dari kita sama-sama inginkan yang terbaik

Semoga Allah menghapuskan segala rasa sakit tanpa harus membenci
Membasuh luka tanpa harus mendendam
Aku ingin berterima kasih, mengenalmu membukakan mata ku, menjadikan ku lebih bersemangat untuk mencintai-Nya
Terima kasih atas kasih sayang- perhatian yang sudah kamu berikan
Terima kasih atas segala kebaikanmu
Terima kasih atas waktu yang kamu berikan untukku
Terima kasih atas semuanya

Semoga Allah menjadikan kita hambanya yang dicintai. Aamiin

Dengan penuh cinta,
Qonita

Sabtu, 14 April 2018

Hijab

Berhijab adalah hal yang wajib untuk seorang Muslimah
Berhijab adalah hal yang berbeda dengan akhlak, jadi tidak perlu menunda berhijab dengan alasan perilaku belum baik
Perilaku, sikap, sifat akan berjalan beriringan dengan hijabmu


Alhamdulillah, aku berada ditengah-tengah keluarga yang baik agamanya
Dari kecil, selalu dibelikan baju muslim satu paket dengan kerudung, jadi kalau pergi keluar dari lingkungan rumah sudah dibiasakan pakai kerudung.
Mulai dari TK juga, aku di masukkan ke TK Islam yang mana semua anak perempuan diharuskan memakai kerudung.
Kemudian ketika SD, aku di masukkan ke MI (Madrasah Ibtidaiyah) yang mana anak perempuan juga di haruskan memakai kerudung.

Dulu, aku sempat bertanya sama Ayah, "kenapa aku di sekolahkan di TK dan MI itu?". Jawaban Ayah "Ayah masukkin kamu ke TK dan MI biar kamu belajar agamanya dulu dari kecil, kalau di SD nanti banyak temen-temen yang ga pakai kerudung, kamu nanti malah ikut-ikutan. Kalau sudah SMA baru boleh pilih sekolah, karena sudah tau yang baik dan tidak".

Jadilah aku yang kalau pergi dari lingkungan rumah selalu pakai kerudung, tapi belum untuk disekitaran rumah ya.
Kalau cuma ke warung dekat rumah, masih belum pakai kerudung, main sama teman-teman juga pakai baju tangan pendek dan kadang juga celana pendek, ya begitulah aku yang cuek sama penampilan dan sedikit tomboy pada masanya. Maklum dulu itu masih SD sekitar 6-8 tahun.
Mulai beranjak umur 9 tahun, aku mulai pakai baju tertutup namun tidak dengan kerudung jika disekitar rumah.

Aku mulai berkerudung setiap keluar rumah pada kelas 7 di semester 2
Aku sebagai anak perempuan yang beranjak remaja, sudah mulai Haid/ sudah baligh, saat itu Nci dateng dan ngasih 2 kerudung.
Ga ada angin atau hujan aku heran, tumben banget dia ngasih kerudung haha
Dan ternyata memang ada maksud dibalik itu, dia ngasih sambil bilang "Kan Ita udah Haid, udah gede. Ini Nci beliin kerudung tapi harus dipake kalo keluar rumah".

Darrr ! kaget? iya
Tapi yang keluar dari mulut saat itu hanya "iya".

Dari SD juga udah kepikiran mau terus pakai kerudung kalau keluar rumah dan target pakainya pas kelas 9, tapi Allah jauh lebih sayang makanya dipercepat.
Karena memang sudah ada niat, jadi ga terlalu terbebani, saat itu juga pas keluar rumah langsung pakai.

Waktu itu di rumah buka warnet dan kebetulan aku lagi main di warnet dengan penampilan baru yaitu berkerudung hahaha...
Ada 2 anak laki-laki yang biasa main di warnet, mereka ngobrol bisik-bisik tapi tetap kedengeran, anak pertama ngomong "ko dia pakai kerudung?", terus dijawab sama temannya "gatau, mungkin abis pulang ngaji" hahaha... Dan aku yang denger, langsung malu dan masuk ke dalam rumah, ya ampun.
Tapi keesokan harinya aku tetap keluar rumah dengan kerudung baru, hehe.

Ketika masih sekolah walau sudah pakai kerudung tapi pakaian ku masih agak ketat dan lebih suka pakai celana dan sepatu, ya maklum masih ada sedikit tomboynya dan ga suka pakai rok.
Semakin bertambahnya usia dan ketika sedang viral tentang Jilboobs, aku jadi suka baca-baca artikel tentang bagaimana seharusnya perempuan berpakaian. Aku mulai memakai rok, btw aku juga pernah ngajar privat yang mana ketika menjadi seorang pengajar, harus mencontohkan juga bagaimana cara berpakaian. 
Jadilah aku terbiasa dengan rok, pernah suatu hari mau coba pakai celana lagi tapi rasanya ada yang aneh, seperti gapakai celana, terlalu ketat membentuk lekuk kaki. Saat itu juga memutuskan ga pakai celana lagi kecuali saat olahraga.

Dan semenjak saat itulah mulai beli-beli rok, tapi sampai saat ini masih suka pakai baju agak ketat dan kerudung yang kadang tidak menutup dada.
Saat ini, aku perlahan ingin memanjangkan kerudung ku, mulai membeli gamis-gamis, doakan semoga perlahan menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dicintai oleh-Nya, doakan semoga aku tetap istiqomah dengan perubahan yang ingin aku jalani.

Tau kah kamu saudari ku sayang?
Allah membuat kita, wanita yang begitu sempurna dengan segala kekuatan- kesabaran lebih- rasa kasih sayang- kesabaran- kelembutan.
Allah memerintahkan kita menutup aurat, karena ingin melindungi kita, menghargai kita, karena Allah sayang pada kita.

Tau  kah kamu wahai anak perempuan?
Satu langkah saja kamu keluar rumah tanpa menutup aurat, satu langkah pula kamu mendorong Ayah mu ke Neraka. Astagfirullah
Kamu sayang Ayah ? tutuplah auratmu sayang.

Aku malu, betapa banyak nikmat yang telah Dia berikan pada ku dan keluarga, tapi hanya dengan menutup aurat secara sempurna saja aku belum mampu lakukan.
Aku malu, ketika banyak doa-doa yang ku panjatkan lalu Ia kabulkan, aku masih saja lalai pada perintah-Nya.

Aku bukanlah seseorang yang sudah lebih baik agamanya, bukan pula yang sudah sempurna menutup aurat. Tapi tulisan inilah yang juga akan sebagai cerminan ku untuk terus berubah menjadi lebih baik.

Dengan cinta,
Qonita

Minggu, 08 April 2018

Sebuah Harapan

Mentari pagi, tersenyum tenangkan hati
Sebuah kisah akhirnya berakhir indah

Pagi yang sunyi menentramkan hati
Segelas susu selalu setia menemani

Weekend selalu jadi hari yang menenangkan untuk meresfresh pikiran, hati dan tenaga, tentunya setelah semua tugas-tugas kuliah atau kerjaan selesai, kalau belum ya weekend menjadi hari yang melelahkan dan rasanya belum siap menghadapi senin lagi, hahaha...

Kali ini bukan mau membahas tentang rasa lelah, capek, atau keluhan lainnya. Bukan!
Semua rasa itu cukup disimpan saja dihati dan biarkan diri dan Tuhan yang tau atas semua kerja keras kita.
"Jangan memperlihatkan kelemahan didepan makhluk, jadilah atelit Allah yang tangguh".

Di pagi ini, aku teringat hal yang sejak lama pernah aku inginkan ketika masih duduk dibangku sekolah, saat dimana setiap pagi aku selalu berangkat ke sekolah. Selain banyak melihat anak-anak lain yang juga berangkat sekolah, aku juga melihat anak-anak lainnya yang sepagi itu harus berjalan mencari rejeki untuk makan hari itu, tidak pakai seragam, tidak sekolah.
Melihat pemandangan itu satu sisi aku semakin bersyukur, aku bisa bersekolah, belajar, bermain dan punya banyak teman, satu sisi lainnya aku sedih karena mereka tak merasakan pendidikan diusia dini, walau hanya belajar membaca, menulis ataupun menggambar gunung dengan matahari ditengah hahaha...

Karena seringnya melihat itu, saat itu aku pengen banget ketika sudah lulus sekolah bisa kenal dengan anak-anak jalanan dan mengajar mereka, karena ga punya channel atau kenalan aku jadi cuma berharap suatu hari ada orang yang ngajak aku untuk itu.
Pengen banget anak-anak itu juga merasakan pendidikan, setidaknya bisa membaca dan menulis.
Agar mereka juga mempunyai masa depan, setidaknya memiliki masa depan yang lebih baik dari pada orang tuanya, karena aku yakin setiap orang tua punya harapan pada anaknya, ya sekali lagi setidaknya untuk membantu meringankan beban orang tua.

Rasanya sayang sekali, jika mereka mempunyai bakat terpendam yang sebenarnya bisa diasah menjadi skill yang luar biasa, menjadi peluang untuk maju dan sukses tapi tidak ada fasilitas untuk menyalurkannya.
Karena bagiku, kita semua sama, hanya jalan takdir yang membedakan tapi takdir itu masih bisa diubah jika ada kemauan, usaha dan doa.
Percayalah hasil tak akan mengkhianati proses

Pengen banget ada yang bisa ngajak ngajar mereka, ya walaupun sebulan sekali, pasti bahagia banget melihat mereka bahagia, melihat senyum dan tawa mereka. Mengetahui mereka bisa membaca dan menulis, memberikan semangat menuntut ilmu daripada hanya mencari uang.
Menjadikan ilmu yang aku dapat juga bermanfaat bagi orang lain, ingin membuat mereka juga merasakan apa yang akau rasakan ketika sekolah, ah membayangkannya saja udah buat senyum-senyum sendiri.


Qonita

Sabtu, 10 Maret 2018

Mengeluh

Yey !!! Hari ini adalah weekend! Hari yang kalau kata orang-orang, Saturday is MagerDay hahaha
Ya hari di mana orang-orang yang 5 hari sebelumnya sibuk dengan aktivitas yang melelahkan, hari ini bebas untuk bermalas-malasan, quality time dengan keluarga atau sahabat atau seperti aku yang pagi-pagi udah di depan laptop

Hari untuk merenggangkan otot-otot tubuh yang kaku karena 5 hari duduk kurang lebih 8 jam di kantor haha
Hari untuk merefresh pikiran yang kusut karna kerjaan atau tugas-tugas sekolah


Kadang rasanya tuh 2 hari libur terasa tidak cukup, ada saja yang dikeluhkan ketika hari senin tiba 
Selalu mengeluh ketika kerjaan banyak dan tak habis-habis, karena memang kerjaan itu tak akan pernah habis, akan terus seperti itu dan berulang. Jadi tergantung bagaimana kita mengatur waktu untuk kerja- sekolah- tugas- untuk diri sendiri, keluarga dan teman-teman.

Kamu sering mengeluh?
Mengeluh karena kita selalu mengerjakan hal yang itu-itu aja setiap hari
Mengeluh hidup kita tak seperti orang lain
Mengeluhkan apa yang dimiliki orang lain
Mengeluhkan apa saja seraya Tuhan tak adil denganmu?

Pasti jawaban kita sama
"Ya, aku pernah mengeluhkan semua itu"

Menurutku, mengeluh itu wajar dan boleh-boleh aja tapi jangan berlebihan
Jangan sampai kita meratapi hidup kita yang tak seindah orang lain kelihatannya
Ya, sekali lagi mengeluh itu boleh
Tapi jangan lupa ada Allah di sampingmu, ada Allah tempat kamu mengeluhkan semua, ada Allah yang Maha Baik padamu

Mungkin kita pernah mengeluh capek- lelah- letih- lesu haha
Tapi coba pikir lagi deh, yang kita kerjakan barangkali yang orang lain inginkan
Mungkin kita pernah mengeluh "mengapa aku harus seperti ini, tidak seperti dia yang mudah mendapatkan semuanya?"
Eh, coba dipikirkan lagi, barangkali yang kamu kerjakan saat ini adalah doa yang pernah kamu panjatkan sebelumnya

Btw, saat ini aku kerja dan kuliah
Pusing dengan dua tanggung jawab? iya
Capek? banget
Mengeluh? pernah
Pernah mengeluh capek, pagi kerja sore langsung berangkat kuliah pulang malem, bahkan sering tak langsung tidur ada tugas yang harus diselesaikan, jadi rumah kaya tempat buat tidur dan mandi aja rasanya.

Tapi kalau diingat lagi, aku pernah minta, pernah berdoa supaya aku bisa Kerja dan Kuliah sekaligus, dan Dia mengabulkan doaku
Makanya ketika aku akan mengeluh, aku langsung mengingat hal itu dan meredam segalah keluh kesahku, segala raca capek dengan rasa syukur pada-Nya
Percaya deh, semua rasa itu akan kalah ketika kita bersyukur atas apa yang sudah dimiliki
tapi kita tetap harus terus melakukan hal lain untuk meningkatkan kualitas kita

Karena, yang kita sukai belum tentu terbaik buat kita dan bisa jadi yang tidak kita sukai adalah yang terbaik buat kita dan cepat atau lambat pasti kita akan menyadarinya.
Barangkali yang kita sudah dapat belum tentu didapatkan orang lain
Barangkali yang kita sudah dapat adalah keinginan orang lain yang belum tercapai

Maka dari itu ketika kita mencintai sesuatu kita juga harus mencintai Sang Pemberi
Tetap lakukan apa yang kalian suka selagi itu hal baik dan positif dan selalu bersyukur atas apa yang kita terima dan jika ingin hal yang lebih teruslah berusaha untuk mencapainya dan jangan lupa selalu diiringi dengan doa disetiap langkah.

Love,
Qonita

Jumat, 02 Maret 2018

Mengikhlaskan

Kali ini bukan tulisanku, tulisan dibawah aku dapat dari Line Quotes Tere Liye.
Kenapa aku posting disini? Karna menurutku tulisan dibawah adalah kata-kata yang indah dan tersimpan pesan didalamnya.

Kalau ga kuat jangan dibaca, nanti baper! Hehe

Aku memang tak sehebat ekspektasimu, aku tak sebaik perkiraanmu. Aku hanya perempuan biasa yang tertatih menuju perbaikan. Aku tak sama seperti mereka yang sudah mampu bertahan pada pilihan.

Aku masih belajar bagaimana menata perasaan untuk kuat,

Aku masih belajar bagaimana menata hati dengan baik.
Aku hanyalah perempuan yang mudah terombang-ambing perasaannya.

Sungguh, aku masih berjalan dengan sangat  pelan, aku masih berjuang dengan keteguhan meski sesekali rasa lelah itu datang. Tapi, aku ingat jika kelak ada anak-anak sholih dan sholihah yang berhak lahir dari rahimku.

Aku mungkin tak sebaik persepsimu. Aku tak sesuai dengan yang kau harapkan. Bahkan, setelah mengenalku lebih jauh begitu banyak kekurangan yang kau dapatkan.

Tapi sekali lagi aku tak memaksamu untuk tetap disini, di hatiku, di perjalanan hidupku.

Jika kau ingin memilih mundur tak apa. Jika kau ingin melanjutkan perjalanan tanpaku tak apa.

Dan aku, tetap disini. Aku tak ingin memaksa siapapun untuk berada di sampingku. Biar kuteruskan langkahku sendiri.

Silakan cari seseorang yang kau anggap paling baik. Jika tak kau temukan dia, maka berbaliklah. Barangkali masih ada aku yang setia di belakangmu. Tetapi jika sudah tak ada lagi aku, do'a baikku tetap ada buatmu.

Sebab, apa jadinya jika berjalan tanpa ketulusan. Apa jadinya jika berjalanan dengan keterpaksaan.  Apa jadinya berjalan beriringan dengan kepura-puraan.

Dan inilah aku,
dengan segenap aku, bagaimana kau mengenalku.
Bukankah lebih baik kita tumbuh bersama-sama?

Sabtu, 17 Februari 2018

Ibu dan Ayah

Kali ini aku mau memperkenalkan 2 orang yang sangat berarti, sangat istimewa dan sangat aku sayang dalam hidup aku bahkan sebelum aku terlahir dan sampai aku tak ada di sini
Meraka adalah Ibu dan Ayah.


Ibu,
Hanya 3 kata, tapi sangat istimewa
Seorang wanita yang luar biasa tanpa tanda jasa
Seorang wanita hebat yang aku miliki

Ibu itu, emang suka cerewet
Kadang juga nyebelin
Suka pengen tau apa yang kita lakuin
Tapi aku suka, aku suka Ibu seperti itu

Ibu tuh orang yang paling posesif kalau aku mau pergi
Pasti Ibu selalu nanya " mau ke mana, sama siapa, temen apa, rumahnya di mana, cewek atau cowok, ngapain pergi ke sana, pulangnya jam berapa" haha selalu pertanyaan yang sama walaupun aku kadang main dengan orang yang sama pula
Yang kadang juga ketika mau main dan sebelum ditanya panjang lebar, aku langsung menjelaskan "mau main ke sana, sama mereka, temen sekolah, mau ke tempat makan, pulangnya jam sekian"

Entahlah Ibu memang seposesif itu atau kepo saja, btw aku anak pertama tapi hanya satu-satunya anak perempuan yang mungkin kadang aku berfikir karena alasan itu Ibu menjadi seposesif itu
Tapi sekali lagi, Aku Senang !

Ibu itu polos, mungkin karena jarang bergaul dengan orang-orang luar tapi aku bersyukur Ibu tak ikut-ikut Ibu-Ibu lain yang suka bergosip ria di luar sana
Kalau aku sakit, Ibu itu malah jadi tambah cerewet haha, selalu nyuruh makan ini itu lah, minum obat, harus semangat sehat, tapi aku tau dalam cerewet nya banyak menyimpan doa untuk kesehatanku
Terus Ibu juga suka mijitin aku sambil baca doa juga biar cepet sehat
Kalau Ibu lagi sholat malam di kamar ku, sesekali aku kebangun dan lihat dia sedang khusu' berdoa, aku tau dia selalu memiliki doa yang terbaik untuk keluarga

Btw, aku itu orang yang cuek untuk masalah penampilan, cuek untuk mentingin diri sendiri dan lebih suka menjaga perasaan orang lain dari pada diri ku
makanya Ibu suka cerewet buat ngurus diri sendiri, biar ga sakit juga.

Kalau Ayah,
Terdiri dari 1 kata lebih banyak dari Ibu, ada 4 huruf
Seorang pria yang luar biasa juga tentunya disamping Ibu
Kalau kata orang Ayah itu cinta pertama anak perempuannya
Yes ! I'm follin love padanya

Ayah itu ga secerewet Ibu tapi tegas
Kepo juga tapi ga keliatan kepo kaya Ibu hehe
Tegas tapi lembut juga
Peduli tapi ga tau cara mengekspresikannya

Ayah itu emang ga keliatan seposesif Ibu, tapi aku tau dia juga khawatir kalau aku pergi main
Kalau ijin main sama Ayah ga seribet ijin sama Ibu, paling cuma bilang "mau main ke sana, sama mereka" udah selesai dan Ayah cuma bilang iya dan hati-hati

Ayah itu selalu bisa diandalkan, because He's My Hero !
Dari jamannya aku TK sampai sekarang masih suka antar jemput kalau aku minta
Selalu siap siaga walaupun capek setelah pulang kerja, haha aku memang selalu merepotkan ya *sad*
Btw, pas SMP aku ikut Silat yang mulainya jam 3 sore dan pulang jam 6 sore, aku selalu minta Ayah jemput dan setelah di rumah Ayah selalu nanya "kamu ngapain anak perempuan ikut-ikut silat dan pulangnya selalu sore, kalau masih ikut ayah ga mau jemput-jemput lagi" haha
Emang dasar anak perempuannya bandel masih aja ikut Silat dan selalu minta jemput, tapi Ayah selalu berulang kali melanggar kata-katanya, dia selalu datang jemput aku, Love.

Oh iya dulu, waktu masih sekolah dari SD sampai SMK sehabis magrib- ngaji dan belajar, aku selalu cerita apa aja yang aku alamin hari itu ke Ayah dan kalau satu hari aku ga cerita atau belajar, Ayah yang datengin Aku dan bilang "ko tumben ga belajar? ga ada pr? ga ada ulangan? atau gimana aja di sekolah? ko tumben ga cerita" hahaha dan aku paling cuma bilang "ya gpp emang ga belajar atau ya emang ga ada cerita apa-apa, biasa aja di sekolah"

Btw, aku emang deket sama Ayah
Suka manja, suka kaya anak kecil, suka minta ini itu dan kalo ada yang dipengen banget belum di ijinin, aku selalu ngomong berulang-ulang sampai Ayah bilang "Iya" hahaha

Apa lagi ya?
Ayah tuh selalu ngajarin Aku buat berani dan mandiri
Tapi Ayah juga yang selalu khawatir dan ga ngebolehin aku kalau pulang malem sendiri, nawarin antar jemput kalau aku sakit mau bawa motor sendiri
Bahkan ketika hujan pun dan cuma bawa jas hujan 1, Ayah selalu nyuruh aku pake jas hujan dan dia hujan-hujanan dan karena ga enak kadang aku milih pakai baju jas nya aja atau bahkan ikutan ga pake walau dipaksa

Kalau aku lagi sakit ga secerewet Ibu untuk nyuruh makan ini itu
Dari ekspresi dia keliatan khawatir tapi karna emang gatau harus gimana yang ada dia malah nyuruh Ibu yang ngurusin aku haha, laki-laki emang gitu kali ya susah buat mengekspresikan apa yang mereka rasa

Ayah tuh dari dulu emang selalu begitu ga pernah berubah, selalu mentingin aku!
btw, ayah juga ga pernah main kasar sama keluarga. Ya paling nyubit sama tabok aja gitu

Oh iya, aku tuh anak yang kalo kata temen-temen tuh anak Ayah sama Ibu banget. Karena kalau main dan sudah jam 6 sore atau paling lambat jam 8an udah di telponin orang tua nanya "lagi ngapain? lagi di mana? kapan pulang? udah jam segini" hahaha Tapi aku seneng !!! orang tua aku masih peduli dan nyariin aku :)

Ibu sama Ayah tuh emang dua orang yang berbeda dengan karakter yang berbeda tapi mereka melengkapi hidupku
Dan terakhir, aku emang selalu cerita apa aja sama Ayah dan Ibu kecuali masalah hati terutama cinta, aku lebih suka memendam rasa sendiri dan mengadu pada Allah

Ah masih banyak banget cerita tentang Ibu dan Ayah yang membuat aku selalu jatuh cinta sama mereka, merasa betapa berharganya mereka dari apapun. Tapi lagi dan lagi aku tak dapat menceritakan semua hal indah dan hal baik mereka di sini, karena ketika aku menceritakan semuanya mungkin ini sudah menjadi sebuah Novel. Hahaha

Qonita

Sabtu, 10 Februari 2018

Masa Kecil

Masa kecil memang sudah berlalu, kini aku semakin bertambah dewasa
Semakin dewasa untuk tidak banyak bermain di lapangan dan lebih banyak bermain dengan pikiran dan hati, haha
No! hati bukan untuk main-main loh ya, mudah tersentuh tapi mudah rapuh juga apalagi wanita

Pagi ini aku duduk di teras, ditemani oleh laptop dan segelas susu coklat kesukaanku
yes, I love coklat and ice cream tentunya haha ...



Ga tau kenapa pagi ini tuh yang biasanya lebih sering buka laptop liat youtube, search nya cartoon doraemon atau cover lagu, pagi ini yang aku ketik adalah Fatih Seferagic
Tau kan? Hafidz dari luar yang ganteng, putih, suara baca Qur'annya merdu dan yang pasti sudah punya istri, haha

Entah juga karena saking sibuknya dengan aktivitas selama 5 hari kerja kemarin, kangen dengan Qur'an, kangen denger bacaan Qur'an
Sebenarnya sih ada rasa ga mau dengerin orang baca Qur'an pagi-pagi
Kenapa?
Karena, ketika aku dengar orang baca Qur'an pagi-pagi, pikiranku langsung melayang ke masa kecil, ada rasa sakit- sedih- rindu. Tapi kata Dilan, aku jangan rindu, itu berat. Biar dia saja !
Saat mengetik ini pun aku tak kuasa menahan air mata basahi pipi

Ya, aku rindu masa kecilku
Rindu masa-masa dimana yang aku dan teman-teman tau hanya bermain bersama, kadang menonton cartoon bersama di rumah salah satu teman, tidur siang bareng-bareng berbaur cewek dan cowok, haha
Dulu mah ga ngerti yang namanya cinta-cintaan jadi ga peduli mau tidur bareng-bareng, berenang bareng-bareng juga

Rindu kebiasaan masa kecil yang tiap sore setelah jamnya tidur siang, pergi ke lapangan yang kadang ga pakai sendal, manjat-manjat tower yang kalau ketahuan orang dewasa kita kabur, haha
ah, aku semakin rindu mereka, rindu masa kecil yang menyenangkan

Rindu di mana saat masih kecil masih banyak lapangan luas untuk bermain, masih banyak pohon-pohon rindang yang menyejukkan sore kami
ah rindu jakarta yang masih asri dan suasana yang bikin hati tenang

Rindu setiap habis magrib pergi ke pengajian bareng-bareng sambil bawa Iqra' atau Qur'an masing-masing, ga lupa juga buku tulis sama pensil
Jika mengingat saat-saat pergi ngaji tuh, jadi ingat satu kejadian lucu yang sampai saat ini kalau inget suka ketawa sendiri

Jadi dulu aku ikut pengajian sehabis magrib, btw waktu umur 6 tahun sekitar kelas 1 SD ya
nah di pengajian itu dibadain jadi 2 kelompok. Kelompok pertama yang usianya dibawah 5 tahun dan kelompok kedua diatas 5 tahun antara 5-9 kalo ga salah ya, lupa udah lama banget
dan setiap abis magrib tuh giliran kelompok 2, karena kelompok 1 itu mulai sebelum magrib
Aku dan teman-teman selalu nunggu di depan pintu masuk
Nah, ada 1 anak laki-laki sekitar umur 4 tahunan keluar pintu dan kebetulan aku selalu baris paling depan dekat pintu
anak itu yang aku gatau namanya siapa, selalu ngeliat ke aku dan senyum sampai beberapa kali ketemu dia mulai suka colek-colek aku, hahaha dan dulu masih kecil jadi ya risih dong dicolek-colek orang, sampai aku kalau masuk milih ditengah-tengah barisan dan ngumpet dari anak itu
sampai 2 hari dia selalu nyari-nyari aku dibarisan dan ga ketemu.
Sampai terakhir yang kau inget, akhirnya dia nyari-nyari masuk kebarisan temen-temen dan taraaa !!! aku ketauan dia dan dia memberikan senyum kemenagan dan berhasil nyolek aku lagi.
Hahaha kadang suka lucu sendiri inget kajadian itu

Betapa indah ya, masa kecil yang kalau mau main tinggal main di lapangan
Beda dengan sekarang yang kalau main cuma gerak jari di gadget.

Oh Allah, maafkan aku yang saat ini rindu pada masa kecilku, walaupun aku tau rindu pada selainMu hanya akan membuat hati sakit- sedih
Tapi apalah aku, yang hanya seseorang biasa dengan hati yang mudah tersentuh dengan hal sekecil apapun

Masih banyak kenangan indah masa kecilku, tapi sepertinya aku tak sanggup menceritakannya terlalu banyak.


Qonita