Kamis, 22 Januari 2015

Rindu

Dijalan setapak yang selalu kita lewati bersama 
Berjalan beriringan menuliskan cerita 
Yang menjadi saksi tentang cinta kita 
Meninggalkan kenangan disetiap jalan yang dipijak. 

Melangkahkan kaki perlahan setapak demi setapak 
Terdengar alunan lagu cinta yang berbisik 
Mengusik telinga, berbayang masalalu 
Yang sempat indah, berakhir dengan luka. -____- 

Aku duduk di bangku yang hanya disinari remang lampu taman, menolehkan wajah keatas menatap langit gelap yang mulai menggumpal oleh butir-butir air yang menguap. menatap bintang-bintang dan bulan selalu beriringan menemani malam.

Aku mulai mengingat, yaa... mengingat masa lalu yang sudah lama aku simpan dan tutup rapat-rapat. Kenangan dari masa lalu yang mungkin tak bisa aku hapus tapi hanya dapat aku simpan dan tak ingin mengungkitnya.

Dia...
Banyangan dirinya yang kini hadir memenuhi pikiranku, dia yang dulu pernah disampingku. yang selalu berjalan beriringan kemanapun kami pergi.
Dia yang pada akhirnya meninggalkan dan memberi luka pada hati ini, hati yang lembut dan mudah tersentuh kini terlepas dari genggamannya.
Aku tak membenci dirinya, dan akupun tak membenci pertemuan kami. Aku benci pada hati ini yang jatuh rasa pada seseorang yang tak tulus denganku.

Aku masih menatap bintang yang bersinar terang di langit dengan mata yang sepertinya ingin menjatuhkan butir-butir air yang turun basahi pipi.
Langit yang gelap kini semakin menghitam dan menjatuhkan tetes-tetes air yang membasahi wajahku.
Tepat dihadapanku, aku melihat cahaya yang semakin mendekat ke arahku, bersinar dan semakin menyilaukan pandanganku.

Oh, Aku terbangun dari tidurku dan ternyata cahaya matahari yang memasuki kamar lewat jendela.
Aku diam sesaat mengingat mimpiku itu, yaa aku hanya mimpi !

Semenjak itu, aku tak berani berharap pada perasaan seseorang karna aku tak ingin terluka lagi
Aku... 
Hanya menjalani apa yang ada didepan mata, dan menikmati apa yang terjadi
Aku melakukan apa yang membuat hatiku senang dan bahagia, tanpa mengharapkan balasan apapun dari seseorang
Karena sekarang, aku sedang mencari kebahagiaan ku sendiri walau itu dimulai dari hal kecil.

Jumat, 16 Januari 2015

Kapan Siap ???

Kapan siap ???
Siap apa?
Siap ngapain sih?
Kalau dilihat/didengar kata "kapan siap" itu sebuah pertanyaan sederhana yang terdiri dari dua kata. *iya emang*
Sering banget kalimat "belum siap" itu menjadi jawaban atas pertanyaan diatas, khususnya bagi perempuan2.
Iya Perempuan !!! apalagi kalo pertanyaannya "gimana? kapan mau berhijab?" pasti yang keluar adalah kalimat "nanti aja, belum siap". Sampe bosen Aku denger jawaban kaya gitu-,- huft. daaannn pertanyaan Aku atas jawaban itu adalah "KAPAN SIAP??? NUNGGU HATI SIAP? HATI SIAPNYA KAPAN?? APA NUNGGU SAMPE MALIN KUNDANG GA JADI BATU LAGI??? duuhh :/

Sebenernya nih, berhijab itu ga perlu nunggu hati siap atau engga, ga perlu udah jadi orang bener dulu, atau ga perlu nunggu ajal jemput dulu *loh:|


Menurut Aku, Kamu bisa karna terbiasa. jadi berhijab simple ko, ga usah dibuat serumit mungkin dengan alasan-alasan lain :)
Ga perlu juga malu sama orang/tetangga karna kita yang biasanya ga berhijab sekarang berhijab, ngapain malu toh kita juga merubah penampilan menjadi lebih baik kan?
harusnya kita malu sama Allah, dia yang setiap saat merhatiin kita masa sama Allah ga malu??
lagian yaa, kata "belum siap" itu tuh ga bisa jadi alasan untuk ga berhijab, karna berhijab itu emang udah diperintahkan secara langsung di Al-Qur'an.

so kapan siap??? toh kematian (ajal) juga ga menunggu kamu udah siap atau belum!!! kalau udah punya niat baik untuk berhijab ya lebih baik disegerakan.

Kamis, 08 Januari 2015

Motivator is me

Jalan hidup kadang emang gak semulus kata kata kita waktu kecil, mungkin kalo buat kalian yang masih pada duduk dibangku sekolah bisa aja ngomong "ah Aku kalo udah lulus mau kerja di blablabla dsb."
Sah sah aja sih kita punya harapan, cita cita setinggi tingginya, Aku inget banget kata kata abang BePe20 ((hehe)) " Jangan pernah berhenti bermimpi, karena suatu saat nanti mimpi kalian bisa menjadi kenyataan" kurang lebih seperti itu :).

Mungkin waktu kalian SD ada yang bercita cita jadi Polisi, Pilot, Dokter, Guru, Karyawan, OB, Tukang sapu jalanan yang PNS -_-. ada ko sebagian orang yang baru lulus bisa jadi Manajer "wah, hebat banget dia !" "iyaa lah bisa kan yang punya perusahaan bapaknya" "zzz".

Untuk menjadi sukses pun kita juga diiringi dengan Usaha keras, Doa. ada juga yang sudah usaha tapi belum berhasil dan akhirnya putus asa. huft! Seharusnya ketika kita mengalami kegagalan atau belum berhasil, ingat masih ada jalan lain! terus berusaha dan positif thinking akan hal yang lebih baik yang sudah direncanakan Allah.

 

Mungkin dan terkadang kita juga perlu motivasi untuk bangkit dan memberikan semangat lagi, menurut Aku motivasi itu bisa membuka pikiran yang tadinya jenuh stres dll, setelah dapat motivasi itu rasanya kaya terbang kelangit ketujuh lalu berenang dilaut bersama ikan paus mengelilingi samudera !! haaallaaaaaahhhhh.....

Pasti banyak juga yang mencari motivasi dari para motivator seperti :
1. Mario Teguh
2. (Alm) Ust. Jefri
3. Andrie Wongso dll

Wah, Qonita tau aja yaa Motivator Indonesia *peluk* "iyaa dong tau :D, orang tinggal Search aja di Mbah Google pasti ada" 
Eh tapi nih yaa, ada tapinya... kalo menurut Aku, menurut Qonita yaa! motivator terbaik itu ya diri sendiri, kenapa diri sendiri??? ya karena yang tau kemampuan diri kalian ya diri sendiri kan? kalian juga tau apa yang bisa kalian lakukan, dan apa bisa ketika kalian udah dapat motivasi dari para motivator tapi diri kalian sendiri aja males untuk bergerak??? gak bisa kan?
Aku juga sering ko memotivasi diri sendiri tentunya dengan caraku. dan kesimpulannya itu Motivator terbaik adalah DIRI KITA SENDIRI.

akhir kata: jangan pernah putus asa dengan kegagalan yang kita dapat, karena allah telah merencakan yang jauuuh lebih baik untuk kita didepan !!!