Mentari pagi hangatkan sebagian sisi ruang
Memasukkan cahayanya melalui sela-sela tirai yang terbuka
Rasa tenang menyelimuti pagi
Terasa hangat dari paparan sinar yang mengenai tubuhku
3 tahun sudah aku memilih sendiri tanpa seseorang disisi
Tak terasa selama itu lah aku menikmati hari yang ku jalanin seorang diri, haha
Menjalani segala aktivitas tanpa mengingat bagaimana rasa sakitnya hati
Ya, rasa yang saat ini aku harap tak akan merasakannya lagi
Bukan trauma akan masa lalu, tapi menjadi lebih berhati-hati lagi untuk mengenal seseorang
Bukan juga menganggap semua orang sama, tapi seperti lebih menjaga hati agar tak kembali terluka
Selama itu pula aku berusaha membangun kokoh tembok hati ku, agar tak mudah runtuh hanya dengan sedikit sentuhan hati seseorang
Selama itu pula aku memilih memendam dalam diam, membisikkan dalam doa ketika ketertarikan pada seseorang hinggap di hati
Kemudian saat semuanya terasa biasa aku jalani keseharian dengan kesendirian, tiba-tiba kamu hadir dalam hari-hari ku
Entah kamu datang dari mana, aku pun tak tau
Aku
bukan orang yang bisa langsung akrab sama orang lain yang ga dikenal
sebelumnya, tapi dengan mu aku seperti sudah lama mengenal, haha aneh.
Aku memang aneh ya??? haha
Aku
juga bukan orang yang suka diajak ketemuan, karena akupun pasti bingung
mau ngomong apa kalau ketemu tidak seperti dichat. Tapi denganmu? aku
bisa bebas ngobrol, cerita apa aja seperti sudah lama mengenal, hhahaha.
Entahlah mungkin hanya aku saja yang merasakan hal itu
Setelah
mengenal mu karena pertemuan itu, aku kagum pada pribadimu, pada
sikapmu. haha atau mungkin aku hanya rindu bagaimana rasanya
diperhatikan, dijaga atau dispesialkan oleh seseorang.
Saat
itu lah kita mulai dekat, sangat dekat. Aku merasakan bahagia tanpa
mengingat rasa sakit dahulu, mulai percaya lagi dengan seseorang, mulai
menggantungkan harapan padamu tanpa memikirkan jika Allah cemburu.
Oh Allah maafkan aku.
Tau kah kamu apa yang ku rasa saat bersama dengan mu?
Aku
senang- bahagia, rasanya aku benar-benar menemukan sosok ayah- abang-
sahabat untuk berbagi semua cerita, karena nyatanya aku bukanlah
seseorang yang gampang untuk menceritakan semua apa yang aku rasa pada
orang lain meskipun itu sabahat dekat ku.
Disaat
yang bersamaan pula aku merasakan gelisah- tidak tenang. Tau kah kamu ?
sebelum kamu memutuskan hari itu, aku pun sudah memikirkan apakah
hubungan ini baik, apakah hubungan yang kita jalin benar adanya?
Satu sisi aku bahagia, satu sisiku mengatakan ini salah.
Masih ingat kan kamu? sebelum kamu memutuskan hal itu, aku sudah merasakan sakit sebelumnya.
Seperti ada yang hilang sebagian dari diriku, seperti ada yang memang akan pergi dari sisiku.
Ku beri tau kepadamu, 2 hari sebelum kamu memutuskan itu, setelah tahajud aku bermimpi kamu akan memutuskan hal itu.
Maka ketika hari kamu memutuskan itu aku sudah siap, aku sudah tau, aku tidak emosi.
Tau kah kamu apa yang aku rasakan saat itu?
Sedih? iya, karena sesuatu itu hilang lagi dari diriku, dari keseharianku
Kecewa? tidak begitu
Ada
rasa bangga karena alasanmu karena-Nya dan rasa ingin mensupport
keputusanmu, ada rasa bahagia seseorang sepertimu bisa mengambil
keputusan itu.
Jujur,
saat itu pulalah rasa sakit yang dulu pernah aku rasakan kembali lagi,
merasa bodoh kenapa mudah sekali memberikan hati pada seseorang yang
belum pasti, hahaha.... rasanya ingin mentertawakan diri sendiri,
kesalahan sendiri.
Kini ku sadar, Allah cemburu karena aku menyayangimu
Kini
juga aku bisa lebih mendekatkan diri pada-Nya, memohon ampun dan
meminta sang pemilik hati untuk lebih menjaga hatiku, menyembuhkan
segala luka hati ini, dan menjaga hati mu pula.
Seperti katamu, setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan
Aku juga percaya Allah punya rencana dibalik perkenalan kita.
Kalau ditanya, apa rasanya ketika aku sudah memilih kamu dan pada akhirnya kita harus berpisah kembali?
Hahahaha....
Karena alasanmu karena-Nya, aku bangga dan senang banget kamu punya keputusan itu.
Sedih? iya
Kecewa? Tidak terlalu
Karena,
kalau alasanmu benar karena-Nya, aku akan menjadi orang pertama yang
bangga dan support kamu dan aku bersyukur Allah mengenalkan aku padamu
dan dengan keputusanmu aku dapat membuka mata akan cinta-Nya
Tetapi,
jika itu hanya dijadikan alasan/ menghindariku, aku juga akan jadi
orang pertama yang paling kecewa. Tapi aku akan tetap bersyukur Allah
menjauhkan aku darimu yang tidak baik dan aku juga percaya Allah tau
yang terbaik.
Kalau ditanya apa kabar "hati" ku?
Alhamdulillah,
hatiku sedang bangkit dan mulai membangun tembok yang lebih kuat- lebih
kokoh dari sebelumnya, jadi jika disentuh sedikit tidak mudah runtuh
lagi, hahahah...
Doakan aku !
aku kan sudah pernah bilang. I am Strong !
Alhamdulillah Allah memberikan perempuan hati yang kuat.
Ya meskipun satu sisi lainnya masih menyisakan ruang untukmu.
Ya meskipun satu sisi lainnya masih menyisakan ruang untukmu.
Dari
dulu pula, aku ingin seperti Fatimah azzahra, yang pandai
menyembunyikan jutaan rasa dalam hatinya, sampai pada waktu yang tepat,
sampai pada waktunya siap. Dan berbahagialah kamu yang namanya masih ku
sebut dalam doa setelah Ayah dan Ibuku, karena aku pun tak tau sampai
kapan namamu akan tetap dalam doaku.
(lirik - maaf tuk berpisah)
Kini Kusadari bahwa semua itu
Adalah salah dan juga keliru
Akan membuat hati menjadi ternodai
Adalah salah dan juga keliru
Akan membuat hati menjadi ternodai
Maafkan lah segala khilaf yang telah kita lewati
Telah membawamu ke dalam jalan yang melupakan Tuhan
Kita memang harus berpisah tuk menjaga diri
Untuk kembali arungi hidup dalam ridlo Ilahi
Dan bila takdirnya kita bersama
Pastilah Allah kan menyatukan kita
Telah membawamu ke dalam jalan yang melupakan Tuhan
Kita memang harus berpisah tuk menjaga diri
Untuk kembali arungi hidup dalam ridlo Ilahi
Dan bila takdirnya kita bersama
Pastilah Allah kan menyatukan kita
*Tau kah kamu saat menulis ini pun semua terasa berat, tapi aku akan terus berusaha mengikhlaskan apa yang sudah terjadi
Seperti
katamu juga, kalau memang tidak bersatu jangan ada yang kecewa
(insyaallah) dan dari kita sama-sama inginkan yang terbaik
Semoga Allah menghapuskan segala rasa sakit tanpa harus membenci
Membasuh luka tanpa harus mendendam
Aku ingin berterima kasih, mengenalmu membukakan mata ku, menjadikan ku lebih bersemangat untuk mencintai-Nya
Terima kasih atas kasih sayang- perhatian yang sudah kamu berikan
Terima kasih atas segala kebaikanmu
Terima kasih atas waktu yang kamu berikan untukku
Terima kasih atas semuanya
Semoga Allah menjadikan kita hambanya yang dicintai. Aamiin
Dengan penuh cinta,
Qonita