Minggu, 16 September 2018

Menjadi Lebih Dewasa

Ukuran dewasa itu tidak bisa di lihat dari usia, tapi lebih ke bagaimana seseorang mengambil sikap atas apapun yang terjadi padanya, entah ketika mendapat kabar baik maupun buruk sekalipun, saat hati senang atau pun sakit.

Kini aku sedang belajar untuk menjadi lebih baik, dengan selalu berpikir positif, memaafkan kesalahan, berdamai dengan diri sendiri atau masa lalu.

Aku yang biasanya gampang marah kalau udah ga suka, sekarang perlahan mulai bisa mengontrol ego, mulai selalu berpikir positif atas apapun yang orang lain lakukan tanpa menaruh curiga padanya, karena menurut ku "biarlah orang melakukan apapun pada kita, hal jahat- menyakiti- mengecewakan-bohong sekalipun. Toh yang bertanggung jawab adalah dirinya sendiri dengan Allah". Bukan kita !
Kita cukup beri kepercayaan saja, bersikap lemah lembut saja, selalu memaafkan saja.

Aku sekarang memang ingin terus berusaha berpikir positif pada siapapun, bukan berarti juga gampang untuk dibodohi. Tidak !
Beberapa teman bilang aku terlalu berpikir positif, jadi kadang suka kecewa, sedih kalau dibohongi, harusnya aku sesekali negative thinking biar kalau hal yang ga di suka terjadi jadi ga terlalu kecewa- sakit dll.

Tapi, mereka ga tau apa yang aku rasa !
Ada rasa tenang aja kalau kita bisa selalu melihat orang lain dari sisi positifnya, membuat pikiran juga terbuka akan hal-hal baru, hati juga tidak menjadi sempit karena selalu berprasangka buruk yang menjadikan kita tuh kesal sendiri, sebal sendiri, sakit hati sendiri padahal orang yang kita kesalin ga tau apa-apa, senang-senang aja wkwkwk.

Bukan juga terlalu bodoh percaya saja, tapi lebih kepada memberi kepercayaan pada orang lain tentang apa yang mereka lakukan. Kalau sudah terlalu fatal kesalahannya, Aku pun akan bersikap tegas !
Sebagai perempuan memang harus lemah lembut tapi bukan berarti bisa diremehkan. Kadang kita sebagai perempuan juga harus mengambil sikap tegas yang walaupun itu bertentangan dengan kata hati. Tidak masalah! kita memang harus menjaga diri sendiri- hati sendiri agar tak terus di remehkan dan terluka.

Memaafkan kesalahan !
Memaafkan kesalahan bukan berarti kita lemah, tapi mengajarkan kita untuk bersabar- belajar memberikan kesempatan dan mengikhlaskan. Toh, Allah aja selalau memafkan hambanya yang menyesali kesalahannya, walaupun hambanya itu kadang suka lupa mengulaingnya lagi- meminta maaf lagi- mengulangi-  meminta maaf, tapi apa Allah dendam? Tidak !

Meminta maaf pun juga begitu, bukan tanda lemahnya diri. Tapi kita belajar mengusai ego- amarah- gengsi. Orang yang meminta maaf bukan berarti dia selalu salah, kadang lebih kepada mengalah agar tak terjadi perselesihan yang panjang.
Orang yang meminta maaf tidak akan mengurangi nilai diri dimata orang lain, malah menjadikan mu lebih tinggi satu derajat dari yang lain.

Kata maaf juga menjadi salah satu dari 3 kata ajaib, apa aja itu?
Maaf, Tolong, Terima Kasih
Ya, 3 kata itu benar-benar ajaib ! yang mana seharusnya dibiasakan oleh setiap orang.
  1. Maaf. Walau pun kesalahan kita sepele/ kecil, ucapkan aja maaf, meskipun itu hanya untuk mengganggu pekerjaan orang lain. Misal : si B sedang terlihat fokus kerja, si A mau bertanya sesuatu. Si A berkata "Maaf ganggu sebantar, mau tanya". Hal kecil sih dan harusnya gpp ganggu sebentar, tapi kata Maaf itu mengartikan kita menghargai orang lain. Tapi bukan berarti karena kita sering berkata Maaf dan menjadi biasa didengar, bisa dengan mudah disepelekan.
  2. Tolong, Ketika ingin meminta bantuan kepada orang, harusnya kita meminta dengan kata Tolong, ya hal sekecil apapun miminta bantuan kepada orang lain, selipkan aja kata Tolong, orang akan sangat dihargai dan membantu dengan perasaan ikhlas.
  3. Terima Kasih. Sekecil apapun bantuan dari orang kepada kita, ucapkanlah terima kasih. 
Menjadi dewasa juga harusnya kita bisa berdamai dengan diri sendiri atau masa lalu.
Berdamai dengan diri untuk tidak lagi ketika ada masalah gampang mendendam, marah, pergi. Tapi mengendalikan dengan tenang, berfikir jernih/ positif lalu berkomunikasi dengan baik.

Aku tipe yang kalau orang salah sampai pada titik yang benar-benar kelewatan, aku ga akan marah dengan cerewet, tapi lebih kepada Diam ! karena mendiamkan itu lebih menyakitkan hahaha
tapi aku ga mau mendendam, ketika orang itu sudah meminta maaf, ya sudah aku lebih menganggap masalah itu sudah selesai dengan kata maaf, ga perlu diungkit lagi kedepannya karena sudah terhapus dengan kata maaf.
Kenapa? karena aku ga mau menaruh dendam di hati, ga mau menyempitkan hati dengan amarah agar aku bisa tetap senang tanpa memikirkan segala yang sudah berlalu, aku ingin selalu terlihat bahagia agar membahagiakan orang lain disekitar.

Kalian tau? hidup terasa lebih menenangkan ketika kita mampu mengendalikan emosi, amarah, sikap. Hati rasanya tenang, menjalani keseharian juga dengan perasaan senang- ikhlas dan bahagia penuh cinta.

Doakan agar terus menjadi pribadi yang lebih baik lagi !
Karena apa yang kita dapatkan hari ini adalah hasil dari apa yang kita lakukan kemarin dan besok adalah hasil dari apa yang kita lakukan hari ini.

Dengan Cinta,
Qonita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar