Selasa, 27 Oktober 2015

Sakit

Sakit? Pernah kan ngerasain sakit?
Sakit yang dimaksud bukan sakit hati loh ya, bukan! Tapi sakit dalam arti sebenarnya.
Dan saat nulis ini pun Aku dalam keadaan kurang sehat (sakit).
Biasanya nih yang kita rasakan ketika sakit : ngeluh, manja, malas ngapa2in karena tubuh juga lemas, pegal, aktivitas terganggu, pokoknya ga enak banget deh kalau lagi sakit gitu.

Tapi, biasanya nih orang yang sakit jadi tambah ingat sama Allah SWT. Tapi, kalau udah sehat lupa lagi deh ! Duuhh Capek Deh !
Ya Aku mah apa atuh Seseorang yang juga sering khilaf, masih banyak dosa.

Ketika Allah yang maha memberi dan menyembuhkan masih memberi kita sakit, ya Alhamdulillah karena kita masih bisa merasakan sakit itu.
Mencoba mengambil hikmah dari sakit seperti: kita diberi waktu istirahat oleh Allah dari segala aktivitas yang mungkin sangat padat, dan percaya bahwa sakit ini untuk menggugurkan dosa-dosa kita, Allah itu sangat adil ko percaya aja ada hikmah dari sakit yang kita alami.

Makanya ketika kita masih diberi kesehatan kita juga harus bersyukur. Kesehatan itu juga termasuk rizki loh, bahkan itu adalah rizki yang tak ternilai harganya. Jangan menganggap rizki itu hanya dalam hal materi dan urusan dunia aja. Kalau kita sakit kan ga bisa cari meteri juga, nah kalau kita sehat materi pasti dapat.  

Wahai... Pemilik nyawaku 
Betapa lemah diriku ini 
Berat ujian dariMu .
Kupasrahkan semua padaMu 

Tuhan... Baru ku sadar 
Indah nikmat sehat itu 
Tak pandai aku bersyukur 
Kini kuharapkan cintaMu

Kamis, 08 Oktober 2015

Perempuan

By : Anasia Nur Muthahharah

Tuhan menitipkan arti cinta padaku
Doa lembutmu menyebut namaku
Masa panjang itu telah berlalu
Menakdirkan dua bertemu
Menciptakan rasa rindu menggebu
Kau telah mengikatkan janji pada lidahmu
lalu, Tuhan melebihkan kekuatanku
Hingga kudapat ciptakan ketenangan
Hingga sepanjang hari terdapat kesejukan
Mengalirkan kesegaran sebuah senyuman
Seketika kau merayu aku bermanja
Menyelami sebuah mimpi menjadi nyata
Tiada terasa memberi ketenangan menciptakan rasa kebahagiaan, Perempuan!

Rabu, 07 Oktober 2015

Aku Wanita


Aku harus apa? Aku wanita yang sedang menunggu | Menunggu hadirnya seseorang pilihan Allah SWT.

Aku harus apa? Aku wanita yang senantiasa berdoa | Berdoa menyebut namanya agar diridhoi.

Aku harus apa? Aku wanita yang berusaha menjaga | Menjaga akhlak dan kehormatan sebagai wanita.

Aku harus apa? Aku wanita yang sedang memantaskan diri | Memperbaiki diri agar mendapat yang terbaik dari-Nya.

Aku bisa apa? Tak seperti mereka pandai bergaul sana sini dengan bebas | Aku hanya bergaul sesuai syariatnya.

Aku bisa apa? Tak sepercaya diri mereka yang berpakaian minim | Aku hanya nyaman dengan pakaian tertutup.

Aku bisa apa? Tak sesantai mereka yang melewatkan sholat | Aku selalu gelisah jika belum melaksanakannya.

Aku bisa apa? Tak sepandai mereka menghafal lagu-lagu asing | Aku mendengar ayat-ayatNya saja bergetar penuh haru.

QONITA.

Minggu, 04 Oktober 2015

Strong

Strong? ya Strong ! Kata itu lah yang selalu Aku lontarkan kepada siapapun, untuk menggambarkan bahwa Aku wanita yang kuat.
*Kuat disini bukan berarti kuat mengangkat beban-beban berat, tetapi diartikan wanita yang memiliki hati yang tegar, tabah, sabar, ikhlas.
Aku tak tau mengapa Aku ingin selalu terlihat tegar dihadapan semua orang-_- dan ingin agar mereka yang berada disekitarku juga menjadi "strong" dalam menghadapi berbagai masalah dalam hidupnya.

Aku selalu ingin terlihat bahagia agar orang lainpun merasa demikian, merasa bahagia saat didekatku, merasa nyaman saat disampingku, dan merasa bebas saat bersamaku. Padahal yang sesungguhnya hati ini rapuh !!! Ya! Aku rapuh, lemah, lelah !
Aku lelah berpura-pura tegar hanya agar terlihat baik-baik saja. But I know, I don't whine. Aku memang suka bercanda, Aku suka mendengar cerita-cerita mereka dan menghiburnya dan Aku suka berteman dengan siapapun tanpa membedakan.
Because, I want to have a lot of friend, dan tentunya teman yang tulus bersamaku.

Akupun ingin menemukan seseorang yang tulus bersamaku, Aku sudah lelah bertemu seseorang yang pada akhirnya pergi meninggalkan. Aku selalu berusaha percaya kepada siapapun, selalu berfikir positif pada siapapun. Tetapi kini rasanya sulit untuk memberikan kepercayaan kepada orang lain bahkan termasuk teman terdekat.